Herzlich Wilkommen

W-Fragen adalah kata-kata tanya yang berawalan "W". Kalimat tanya yang memakai kata tanya ini tidak dijawab dengan "Ya atau Tidak". Jawaban untuk pertanyaan demikian adalah struktur kalimat itu sendiri, sebab yang ditanyakan adalah bagian yang membangun kalimat itu sendiri.
Masih bingung maksudnya? Mari kita masuk lebih dalam ke materi ini! Apa saja W-Fragen itu?
Pada umumnya terdapat 6 kata tanya W-Fragen, antara lain:
1. Was? (Apa?)
2. Wer? (Siapa?)
3. Wo? (Dimana?)
4. Wie? (Berapa/Bagaimana?)
5. Wann? (Kapan?)
6. Warum? (Mengapa?)
Tapi, beberapa di antara W-Fragen tersebut ada juga yang memiliki bentuk lain karena alasan tertentu, seperti pengaruh kasus, dan komposita dengan preposisi, dan ada juga kata tanya tambahan demonstrativ. Kita akan menelusuri apa saja yang tergolong ke pembagian tersebut.
Mari kita mulai dari yang pengaruhnya berasal dari kasus!
Yang pertama,
Kasus Nominativ:
Was, dan Wer.
Untuk lebih memahami maksudnya, bayangkan Was sama dengan artikel Das. Sedangkan Wer diwakilkan oleh Der.
Ini berarti, kata tanya tersebut digunakan untuk menanyakan subjek, yang terkena kasus Nominativ.
Misalnya,
Was ist das? (Apa itu?)
Dalam hal ini Was adalah perwakilan dari subjek, yang masih menjadi misteri, sehingga merupakan pokok pertanyaannya.
Maka jawabannya harus merupakan sesuatu yang menggantikan posisi Was, misalnya: Das ist ein Buch. (Itu adalah sebuah buku.)
Atau Ein Buch ist das. (Itu adalah sebuah buku.) Bentuk kalimat seperti ini jarang dipakai. Orang lebih sering memakai kata "Das" terlebih dulu. Sebagai informasi, Was biasanya dipakai untuk kata benda dengan jenis Neutral. Jadi ingat saja "das".
Selanjutnya,
Wer ist unser Lehrer? (Siapa guru kita?)
Sama seperti Was, wer adalah kata tanya yang menanyakan subjek orang. Maka jawabannya harus merupakan orang, misalnya: Unser Lehrer ist Herr Müller. (Guru kita adalah Pak Müller.)
Atau Herr Müller ist unser Lehrer. (Pak Müller adalah guru kita.) Tapi ini bukan berarti jawabannya harus nama orang, ya. Melainkan apapun yang merujuk pada subjek orang. Misalnya:
Wer kocht den Reis? (Siapa yang memasak nasi itu?) Contoh jawabannya misalnya: Meine Mutter kocht den Reis atau Den Reis kocht meine Mutter. Yang artinya Ibu saya memasak nasi itu.
Kini kita beralih ke W-Fragen yang menanyakan objek Akkusativ.
Nah, jika tadi saya katakan, Was diwakilkan oleh das, dan wer diwakilkan oleh der, maka pembentukan Akkusativnya juga mengikuti bentuk artikel yang mewakili W-Frage tersebut. Misalnya Akkusativ dari Was/das tetap Was/das. Akkusativ wer/der adalah wen/den. Paham, ya..
Sekarang kita gunakan dalam kalimat.
Was sucht er? (Apa yang dia cari?)
Dalam kalimat tanya tersebut, Was mewakilkan objek Akkusativnya, sedangkan Er merupakan subjeknya, dan sucht merupakan kata kerja yang sudah dikonjugasikan oleh subjek "er".
Nah, jika demikian, kita butuh objek Akkusativ untuk menggantikan "Was" sebagaimana telah menjadi pokok pertanyaan. Misalnya: Er sucht seine Schuhe. Atau Seine Schuhe sucht er. (Dia mencari sepatunya).
Selanjutnya Akkusativ dari Wer, yaitu Wen. Contoh kalimat pertanyaannya adalah:
Wen siehst du? (Siapa yang kamu lihat?).
Dalam hal ini, Wen akan digantikan dengan objek Akkusativ orang sebagai jawabannya. Misalnya: Ich sehe meinen Bruder. Atau Meinen Bruder sehe ich. (Saya melihat saudara laki-laki saya).
Selanjutnya kita beralih ke pengaruh kasus Dativ. Dativ daripada Was/das, dan wer/der seharusnya adalah wem/dem menurut aturan perubahan dativ untuk das, dan der adalah sama, yaitu dem. Akan tetapi Wem hanya dipakai untuk orang, yang berarti hanya digunakan sebagai bentuk Dativ dari Wer. Untuk Was untuk menanyakan bentuk Dativnya tetap Was dengan catatan, bahwa penggunaanya hanya untuk pernyataan "Umgangspraclich".
Misalnya: Was stimmst du nicht zu? (Apa yang kamu tidak setuju?)
Seperti kita ketahui, bahwa pada kata kerja zustimmen, objeknya selalu berbentuk Dativ.
Sehingga, kita dapat menjawabnya dengan objek dativ, misalnya:
Ich stimme der Meinung nicht zu. Atau Der Meinung stimme ich nicht zu. (Saya tidak setuju dengan pendapat itu). Karena penggunaan Was sebagai dativ merupakan bentuk "umgangsprachlich", maka agar menjadi kalimat yang resmi, kita bisa ganti bentuk pertanyaannya tanpa mengubah makna pertanyaan itu sendiri, misalnya dengan menggunakan kata tanya Welche. Kata tanya ini juga dipengaruhi kasus yang dipakaikan kepadanya. Hal ini juga akan dibahas secara terpisah selanjutnya. Seperti apa penggunaannya untuk menggantikan kalimat sebelumnya? Kita dapat mengatakan:
Welchem Ding stimmst du nicht zu? (Hal yang mana yang tidak kamu setuju?)
Dan jawabannya tetap seperti jawaban sebelumnya.
Sedangkan untuk Wem, kita bisa menanyakan hal seperti berikut:
Wem hilft er? (Siapa yang dia tolong?)
Sama seperti kata kerja "zustimmen", kata kerja "helfen" juga selalu ditambahkan dengan objek Dativ. Sehingga kita bisa menjawabnya seperti ini:
Er hilft seiner Mutter. Atau Seiner Mutter hilft er. (Dia menolong ibunya).
Nah. Bentuk tadi merupakan bentuk dativ pengaruh kata kerja, yaitu "helfen". Kata tanya ini juga berlaku bagi semua yang mengandung kasus dativ, seperti adanya dua objek dalam satu kalimat, yaitu Objek Akkusativ, dan Objek Dativ, atau hanya salah satunya. Misalnya:
Wem gibt er ein Buch? (Siapa yang dia berikan sebuah buku?)
Kita bisa jawab dengan contoh berikut:
Er gibt dem Kind ein Eis. Atau Dem Kind gibt er ein Buch. Atau Ein Buch gibt er dem Kind. (Dia memberikan anak itu sebuah buku).
Jika kamu masih bingung tentang susunan kata dalam kalimat yang terkadang berubah posisi, silahkan klik info di atas. Di sana saya telah pernah mengulasnya.
Sekarang kita lanjut ke pengaruh kasus Genitiv.
Kasus Genitiv itu sendiri menyatakan kepemilikan.
Nah. Dalam hal ini, baik untuk Was atau Wer, bentuk Genitivnya sama, sebagaimana das atau der genitivnya sama, yaitu des. Nah untuk was atau wem, bentuk genitivnya adalah Wessen. Hanya saja kita perlu ketahui, bahwa jika kita menanyakan kepemilikan sebuah benda, itu berarti jawabannya adalah benda. Jika yang dimaksud adalah kepemilikan orang, maka, jawabannya adalah orang.
Masih belum paham?
Mari ikuti penggunaannya, ya.
Contoh yang menanyakan pemilik benda:
Wessen Seite ist das? (Halaman daripada apa itu?)
Nah, Wessen dalam hal ini adalah menanyakan pemilik dari Seite. Maka kita dapat menjawabnya dengan:
Das ist die Seite des Buches. (Itu adalah halaman daripada buku itu).
Mengenai penambahan es pada kata Buch, dapat kamu dalami pada info di atas.
Sekarang kita beralih ke penggunaan wessen sebagai bentuk pertanyaan untuk orangnya, misalnya:
Wessen Tasche ist das? (Tas siapa itu?)
Kita dapat menjawab dengan mengganti wessen dengan pemiliknya, seperti:
Das ist die Tasche seiner Schwester. (Itu tas saudara perempuannya).
Atau bisa juga dengan:
Das ist die Tasche von ihr. Atau Das ist ihre Tasche. (Itu adalah Tasnya).
Bentuk lain juga bisa, misalnya:
Das ist die Tasche von Paula. Atau Das ist Paulas Tasche. (Itu adalah tas Paula)
Mengenai materi bentuk Genitiv ini bisa kamu dalami dengan klik info di atas.
Comments
Post a Comment