Ekaristi di Tengah Wabah Covid-19
Ekaristi sebagai puncak hidup Kristen adalah suatu kewajiban yang mengambil posisi tertinggi dalam karya keselamatan dari Allah. Ia yang dengan belas kasihNya menyuarakan kemaharahimanNya kepada umat. Karenanya umat hendaklah mendengarkan suara itu dan taat terhadapnya.
Tetapi di tengah situasi maraknya Covid-19, Uskup, sebagai penerus para rasul, dengan kewenangannya atas umat di wilayah keuskupannya, menghimbau, agar dalam kurun waktu tertentu, kegiatan pelayanan rohani yang melibatkan keramaian ditiadakan.
Beberapa Gereja Apostolik di luar kesatuan dengan Takhta Suci mengeluarkan ensiklik agar umatnya tetap melaksanakan Liturgi Ilahi, yang mana kegiatan pemberian komuni tetap dilakukan dengan cara menyantap langsung dengan mulut dengan media sendok, dan itu dilakukan kepada semua umat. Mereka melandaskan keputusan itu dengan alasan pernyataan iman akan kehadiran Dia yang nyata dalam roti dan anggur, sehingga menganggap Tuhan menyertai dan membebaskan umatnya dari wabah.
Namun, hendaklah kita umat Katolik, atas himbauan Uskup Agung, menaati himbauan agar kita tidak melaksanakan Ekaristi dengan kehadiran kita secara fisik di keramaian dan digantikan dengan Misa dalam jaringan dengan memahami latar belakangnya yang telah dengan matang dipertimbangkan.
Hal ini tidak dimaksudkan untuk merendahkan Ekaristi itu sendiri, melainkan, selain sebagai kewajiban umat beriman, Ekaristi semacam ini juga dipertimbangkan demi kebaikan bersama tanpa mengubah esensi dari Ekaristi itu sendiri. Kita menyatukan harapan kita dengan doa "Komuni Batin" agar kita ikut ambil bagian dalam kehadiranNya yang nyata dalam Ekaristi.
Hal ini juga saya tuliskan sebagai tanggapan saya atas sikap iman yang dibutakan oleh fanatisme yang sia-sia. Kita memang percaya, bahwa Allah dapat mengatasi segala sesuatu, termasuk wabah ini. Tetapi bukan berarti kita boleh bebal atas apapun yang membahayakan khalayak banyak dengan tetap melaksanakan kegiatan di keramaian. Melainkan baiklah kita menyadari kelemahan kita dan bahwa paramedis yang berusaha berjuang untuk wabah ini juga merupakan suara Tuhan untuk umatnya.

loading...
Comments
Post a Comment