Herzlich Wilkommen

Image
PENDAFTARAN KELAS GRATIS DEUTSCHE FREUNDE "TELAH DITUTUP" Pendaftaran ditutup karena telah memenuhi kuota peserta. Terima kasih! ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Kelas gratis Deutsche Freunde adalah kelas belajar yang diselenggarakan secara gratis oleh tiga orang mentor kelas, yaitu Linggom Marpaung, Dandi Manurung, dan Tiarma Siallagan. Kelas ini diperuntukkan bagi pembelajar bahasa Jerman pada tingkat pemula sampai tingkat A2. Kelas akan dibagi tiga dengan masing-masing satu mentor. Kelas ini diadakan selama 2 minggu, dengan tiga kali pertemuan setiap minggu, dimana per pertemuan dilaksanakan selama 2 jam.  Pendaftaran dibuka pada tanggal 08 Oktober 2020 sampai 10 Oktober 2020. Apa yang didapatkan lewat kelas Deutsche Freunde? Peserta ak...

Kasus Dalam Bahasa Jerman



KASUS

Tahukah kamu? Dalam bahasa Jerman terdapat 4 kasus.  4 kasus tersebut secara urutan yang resmi sejak dulu adalah Nominativ, Genitiv, Dativ, dan Akkusativ.  Kasus ini menunjukkan hubungan antara kata benda dan unsur-unsur lain dalam kalimat.  Kata benda (Nomen), Artikel, dan kata ganti (Pronomen) disesuaikan dengan kasus ini. Ini disebut deklinasi.  Kata benda, artikel, dan kata ganti dapat berubah tergantung pada fungsinya.

Untuk apa kamu membutuhkan "Kasus"?

Untuk memahami arti dan tujuan dari kasus ini, pertama sekali, coba perhatikan contoh kalimat ini!

Die Frau der Lehrer geben die Tochter der Schulleiter der Hut.

Apakah kamu mengerti? Tentu saja tidak. Hal itu terjadi karena kalimat tersebut tidak memiliki arah yang jelas. Kita tidak akan mengetahui yang mana satu subjeknya, dan yang mana pula objeknya. Karenanya setiap kata dari kalimat tersebut perlu dideklinasikan sesuai dengan kebutuhan dan tujuannya.
Deklinasi adalah perubahan pada kata tertentu yang dipengaruhi oleh kasus, jumlah, dan jenis kelamin. Setiap kasus tidak hanya memiliki fungsi, tetapi bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kalimat dapat dipahami. 

Sekarang coba perhatikan kalimat yang sudah mengalami deklinasi ini!

Die Frau des Lehrers gibt der Tochter des Schulleiters den Hut.

Istri daripada guru tersebut memberikan putri daripada kepala sekolah tersebut topi itu.

Kalimat ini menjadi jelas, karena setiap kata punya perannya masing-masing dalam kasus.
Di sinilah penerapan 4 kasus yang benar sangat penting untuk memahami bahasa Jerman.

Dengan demikian deklinasi memungkinkan untuk memperjelas hubungan kata benda dengan unsur-unsur kalimat.  Apabila dinyatakan dengan benar berarti semuanya jelas.

Sekarang, coba perhatikan tabel susunan kalimat berikut.
.
.
.
Nah, sekarang kamu mengetahui, bahwa agar kalimat tersebut dapat dipahami dengan benar, maka penempatan, dan pemakaian kasusnya juga harus tepat sesuai kebutuhan.
Coba perhatikan lagi! Untuk membentuk subjek saja, terdapat 2 buah kasus, yaitu kasus Nominativ, dan Genitiv, walau dalam hal ini, Genitiv adalah kasus yang mengungkapkan adanya pemilik dari kata benda sebelumnya, sehingga Genitiv bukanlah keharusan, melainkan keberadaannya hanya dibutuhkan ketika dia dibutuhkan sebagai pemilik. Kemudian terdapat kata kerja yang sudah mengalami perubahan karena dikonjugasikan oleh subjeknya. Selanjutnya ada 2 buah objek, yaitu objek Dativ yang bersamaan dengan kasus Genitiv juga,  dan satu lagi objek Akkusativ.
Wah...Rumit, ya..
Sebenarnya, ini tidaklah serumit yang kamu pikirkan. Tonton terus video ini untuk mendapat penjelasan lebih lanjut.
.
.
.


Nominativ+Genitiv
Prädikat
Dativ+Genitiv
Akkusativ
Die Frau des Lehrers


Isteri daripada guru tersebut
gibt




memberi-kan
der Tochter des Schulleiters


putri daripada kepala sekolah tetsebut
den Hut.




topi itu.



Semua 4 kasus tersebut dapat ditanyakan dengan "W-Frage".  Jika kamu menemukan kalimat dengan susunan kata yang berbeda, namun benar secara tata bahasa, kamu akan segera menemukan subjek dan objek kasus dalam kalimat tersebut.  Ini adalah hal, dimana subjek kalimat selalu dalam Nominativ, sedangkan objeknya dalam kasus Dativ atau Akkusativ. Sedangkan kasus Genitiv dapat diletakkan pada kata benda yang sudah terkena kasus lainnya, karena kasus Genitiv hanya bertujuan untuk menyatakan kepemilikan baik subjek maupun objek.

Coba perhatikan tabel Kasus pada Bestimmte Artikel, dan Unbestimmte Artikel berikut!

Kasus Frage
Kasus
Wer? oder Was?
Nominativ (1. Kasus)
Wessen?
Genitiv (2. Kasus)
Wem?
Dativ (3. Kasus)
Wen? oder Was?
Akkusativ (4. Kasus)
Maskulin
(männlich)
der Vater

ein Vater
des Vaters

eines Vaters
dem Vater

einem Vater
den Vater

einen Vater
Feminin
(weiblich)
die Mutter

eine Mutter
der Mutter

einer Mutter
der Mutter

einer Mutter
die Mutter

eine Mutter
Neutral
(sächlich)
das Kind

ein Kind
des Kindes

eines Kindes
dem Kind

einem Kind
das Kind

ein Kind
Plural
(mehrzahl)
die Männer
-
der Männer
-
den Männern
-
die Männer
-


Sekarang mari kita kupas satu per satu!
.
.
.

Kasus I : Nominativ

Nominativ adalah bentuk dasar dari kata benda, juga substantiv, dan dalam kaitannya dengan deklinasi kasus pertama dalam bahasa Jerman.  Dalam kalimat bahasa Jerman, subjek kalimat selalu dalam Nominativ.  Nominativ juga disebut sebagai Kasus "Wer" atau Kasus I.

Nominativ dapat ditentukan dengan pertanyaan "Wer / Was?".  Sebagai contoh, saya memilih kata benda untuk dijadikan pembentuk kalimat dan mencoba menanyakannya dengan "Wer / Was?".  Dalam praktiknya terlihat seperti ini:

Der Vater schießt ein Tor!
Wer oder was schießt ein Tor?
Der Vater!

Jika kata benda berada dalam bentuk Nominativ, elemen kalimat lainnya yang sesuai harus dideklinasikan.  Kata sandang (artikel) dan kata ganti beradaptasi dengan kata benda dalam Nominativ seperti tabel contoh berikut ini:

Artikel dan kata sifat dalam Nominativ pada Bestimmte Artikel, dan Unbestimmte Artikel, possessivartikel (ihr), serta kein Artikel:

Masing-masing jenis kelamin saya beri contoh.
Maskulin, yaitu "Vater"; Feminin, yaitu "Mutter"; Neutral, yaitu "Kind"; dan Plural, yaitu "Männer".

Kita mulai dari Maskulin.
Vater apabila dibubuhi artikel tentu, maka ia akan menjadi "der Vater". Apabila dibubuhkan kata sifat akan menjadi "lieber Vater". Apabila kita gabungkan keduanya akan menjadi "der liebe Vater", bukan der lieber Vater karena petunjuk bahwa ia maskulin sudah diwakilkan oleh "der" sedangkan kata sifat "lieb" hanya mendapatkan tambahan "e". Tapi itu dengan artikel tentu, sekarang kita coba memakai artikel tak tentu dan kata sifat, kita akan mendapati "ein lieber Vater", di sini kita mendapati kata sifatnya mendapat tambahan "er", ya tentu saja, karena kita perlu menandainya dengan identitasnya sebagai kata benda maskulin. Lalu mengapa bukan einer saja? Ein sudah menjadi bentuk dasar dari unbestimmte Artikel untuk maskulin-Nominativ. Sekarang bagaimana jika kita gabungkan antara possessivartikel "ihr" dan kata sifat? Begini jadinya. Unsurnya sama dengan bentuk unbeatimmte Artikel, yaitu "ihr lieber Vater", alasannya juga sama, yaitu penambahan "er" diletakkan pada kata sifat, bukan pada "ihr", karena "ihr" sudah merupakan bentuk dasar pada maskulin-Nominativ. Kita beralih pada kata benda yang hanya ditambahi dengan kata sifat, yang disebut Nomen ohne Artikel. Tentu saja bentuknya akan menjadi "lieber Vater", sebab kita tidak perlu pusing lagi menempatkan "er". Hanya ada kata sifat selain kata benda.

Sekarang mari ambil fokus ke feminin!
Contoh Nomennya adalah "Mutter". Pada bestimmte Artikel+kata sifat akan menjadi "die liebe Mutter". Sperti yang kita ketahui bentuk artikel dasar pada feminin-Nominativ adalah "die", dan jelas sudah kelihatan identitasnya sebagai feminin-Nominativ, sehingga kata sifatnya tinggal ditambahi "e" saja. Kita beralih ke unbestimmte Artikel+kata sifat. Bentuknya akan menjadi "eine liebe Mutter". Anda sudah bisa menebaknya bukan? Ya, "eine" sendiri sudah jelas menunjukkan identitasnya sebagai feminin-Nominativ, dan karenanya kata sifatnya hanya ditambahi "e" saja. Pasti sudah lebih mudah bagi kamu membentuk kata sifat+Nomen. Ya, "liebe Mutter". Akhiran "e" adalah ciri khas feminin-Nominativ…..


Bestimmter Artikel
Unbestimmter Artikel
Possessivartikel (ihr..)
Kein Artikel
Maskulin
(männlich)
der liebe Vater
ein lieber Vater
ihr lieber Vater
lieber Vater
Feminin
(weiblich)
die liebe Mutter
eine liebe Mutter
ihre liebe Mutter
liebe Mutter
Neutral
(sächlich)
das liebe Kind
ein liebes Kind
ihr liebes Kind
liebes Kind
Plural
(mehrzahl)
die lieben Männer
-
keine lieben Männer
ihre liebe Männer
liebe Männer



 Kata ganti dalam Nominativ



Personalpronomen
Possessivpronomen
(Begleiter)
Possessivpronomen
(Ersatz)
maskulin,
neutral
feminin,
plural
maskulin
neutral
feminin,
plural
  1. Person Singular
Ich
Mein
Meine
Meiner
Meins
Meine
  1. Person Singular (informal)
Du
Dein
Deine
Deiner
Deins
Deine
  1. Person singular (m)
Er
Sein
Seine
Seiner
Seins
Seine
3. Person Singular (f)
Sie
Ihr
Ihre
Ihrer
Ihr(e)s
Ihre
3. Person Singular (n)
Es
Sein
Seine
Seiner
Seins
Seine
  1. Person Plural
Wir
Unser
Unsere
Uns(e)rer
Unseres
Unsere
  1. Person Plural
Ihr
Euer
Eure
Eu(e)rer
Eures
Eure
  1. Person Plural,
2. Person Singular (formal)
Sie, Sie
Ihr
Ihre
Ihrer
Ihr(e)s


.
.
.

Kasus II : Genitiv

Genitiv adalah kasus kedua dan digunakan untuk menunjukkan kepemilikan.  Lebih jauh lagi, Genitiv terletak setelah beberapa kata sifat, preposisi dan kata kerja.  Ngomong-ngomong objek suatu kalimat juga dapat berupa Genitiv (Objek Genitiv).  Genitiv juga disebut sebagai Kasus II atau Kasus kepemilikan.

Ternyata Genitiv tidak saja dipakai untuk sekedar sebagai kepemilikan, yang kadang ditanyakan dengan kata tanya"Wessen + Nomen".
Genitiv juga bisa dipakai untuk pertanyaan "Wessen + Verb". Tentu saja masih menanyakan seputar kepemilikan.
Kasus Genitiv sejatinya dapat diletakkan pada semua kasus lainnya sebagai bentuk kepemilikan.
Lalu bagaimana hal itu dijelaskan, mari simak pembahasan berikut ini!

Hal ini sebenarnya agak jarang dalam bahasa Jerman, sehingga kadang-kadang digunakan dalam ekspresi tingkat tinggi atau gaya penulisan formal, bahkan hampir tidak sama sekali dalam bahasa lisan.  Selain itu, hal tersebut hanya diperlukan oleh beberapa kata kerja.

Beberapa kegunaan yang mungkin untuk mengklarifikasi objek Genitiv terlihat sebagai berikut:

Objek Genitiv hanya diperlukan oleh beberapa kata kerja.  Beberapa kata kerja ini (kata-kata aktivitas) misalnya:

sich erinnern, bedürfen, beschuldigen, sich annehmen, sich bemächtigen, gedenken, sich rühmen, sich entledigen usw.

Hal tersebut dapat muncul sebagaimana contoh berikut ini; 
Contoh kalimat dengan objek genitif yang terdiri dari satu atau lebih kata:

„Er erbarmt sich ihrer.“ (Possessivpronomen ‚ihrer‘)

„Die Hellseherin bemächtigte sich seiner Gutgläubigkeit.“ (Possessivpronomen ‚seiner‘ + Nomen ‚Gutgläubigkeit‘)


Objek Genitiv juga dapat terdiri dari seluruh kalimat, yang disebut kalimat objek:

„Der Sieger rühmte sich, dass er noch mit kaputtem Reifen ins Ziel kam.“ (ersatzweise wäre „Er rühmte sich dessen.“ möglich)



Selain itu, objek Genitiv dapat ditentukan dengan pertanyaan "Wessen?":

„Die Abenteurer entledigten sich ihrer verschlissenen Sachen und wanderten weiter.“ ( ‚ihrer‘ als Begleiter + Partizip Perfekt ‚verschlissenen‘ als Attribut + Nomen ‚Sachen‘)


Pertanyaan tentang Genitivnya adalah: „Wessen entledigten sie sich?“
Antwort: „Ihrer verschlissenen Sachen.“

Tidak jarang kalimat memiliki beberapa objek.  Jumlah objek dan jenisnya tergantung pada nilai (valensi) dari kata kerja masing-masing:

„Petra beschuldigte ihren Nachbarn des Diebstahls.“

Frage zur Bestimmung: „Wen (oder was) beschuldigte Petra?“

Antwort: „Ihren Nachbarn.“

Antwort: „Des Diebstahls.“
‚des Diebstahls‘ ist also das Genitivobjekt.


'Tetangga mereka' dengan demikian merupakan objek akusatif dari kalimat tersebut.

Pertanyaan lain: „Wessen beschuldigte Petra ihren Nachbarn?“

Jawab: "Des Diebstahls."

'Pencurian' adalah objek genitif.
.
.
.

Genitiv dapat diidentifikasi dengan pertanyaan "Wessen?".  Untuk melakukan ini, saya memilih kata benda dari kalimat apa pun dan mencoba menggunakan kata benda?  Untuk bertanya.  Jika ini berhasil, kata benda dalam kasus kedua.

Wir gedenken der Verstorbenen.
Wessen gedenken wir?
Der Verstorbenen!


Jika dalam sebuat kalimat, terdapat kata benda dalam Genitiv, maka bagian kalimat yang sesuai harus dideklinasikan.  Kata sandang (artikel) dan kata ganti beradaptasi dengan kata benda dalam Genitiv seperti tabel contoh berikut ini:

 Artikel dan kata sifat dalam Genitiv




Bestimmter Artikel
Unbestimmter Artikel
Possessivartikel (ihr..)
Kein Artikel
Maskulin
(männlich)
des lieben Vaters
eines lieben Vaters
ihres lieben Vaters
lieben Vaters
Feminin
(weiblich)
der lieben Mutter
einer lieben Mutter
ihrer lieben Mutter
lieber Mutter
Neutral
(sächlich)
des lieben Kindes
eines lieben Kindes
ihres lieben Kindes
lieben Kindes
Plural
(mehrzahl)
der lieben Männer
-
keiner lieben Männer
ihrer lieben Männer
lieber Männer


 Kata ganti dalam Genitiv:



Personalpronomen
Possessivpronomen
(Begleiter, Ersatz)

maskulin,
neutral
feminin,
plural
  1. Person Singular
Meiner
Meines
Meiner
  1. Person Singular (informal)
Deiner
Deines
Deiner
  1. Person singular (m)
Seiner
Seines
Seiner
3. Person Singular (f)
Ihrer
Ihres
Ihrer
3. Person Singular (n)
Seiner
Seines
Seiner
  1. Person Plural
Unser
Unseres
Unserer
  1. Person Plural
Euer
Eures
Eurer
  1. Person Plural,
2. Person Singular (formal)
Ihrer, Ihrer
Ihres
Ihrer


Catatan: Beberapa kata sifat, preposisi dan kata kerja membutuhkan Genitiv. 

Kata sifat: des Weges kundig, der Sache sicher, des Lebens überdrüssig

Preposisi: mangels, mittels, dank, trotz, außerhalb, wegen, beiderseits, diesseits, jenseits, unweit, entlang, links, rechts, nördlich, südlich, trotz, ungeachtet …

Kata kerja: anklagen, beschuldigen, brüsten, enthalten, rühmen, schämen, erinnern, freuen


Kasus ke-3: Dativ

Dativ adalah kasus ketiga dalam tata bahasa Jerman.  Dativ digunakan sesuai dengan preposisi dan kata kerja tertentu.  Objek kalimat dapat berupa Dativ (Objek Dativ).  Dativ juga disebut sebagai Kasus III atau Kasus "siapa".  Dativ dan Akkusativ sebagian identik.

Dativ bisa diidentifikasi dengan pertanyaan "Wem?".  Sebagai contoh, saya memilih kata benda untukndijadikan kalimat dan mencoba menanyakannya dengan "Wem?".  Dalam praktiknya, tampilannya seperti ini:

Das Auto gehört der Mutter.
Wem gehört das Auto? Der Mutter!

Jika ada kata benda dalam Dativ, bagian kalimat yang sesuai harus dideklinasikan.  Kata sandang (artikel) dan kata ganti beradaptasi dengan kata benda dalam Dativ sebagai berikut:

 Artikel dan kata sifat dalam Dativ




Bestimmter Artikel
Unbestimmter Artikel
Possessivartikel (ihr..)
Kein Artikel
Maskulin
(männlich)
dem lieben Vater
einem lieben Vater
ihrem lieben Vater
liebem Vater
Feminin
(weiblich)
der lieben Mutter
einer lieben Mutter
ihrer lieben Mutter
lieber Mutter
Neutral
(sächlich)
dem lieben Kind
einem lieben Kind
ihrem lieben Kind
liebem Kind
Plural
(mehrzahl)
den lieben Männern
-
keinen lieben Männern
ihren lieben Männern
lieben Männern


 Kata ganti orang


Personalpronomen
Possessivpronomen
(Begleiter, Ersatz)
maskulin,
neutral
feminin,
Plural
  1. Person Singular
Mir
Meinem
Meiner
Meinen
  1. Person Singular (informal)
Dir
Deinem
Deiner
Deinen


  1. Person singular (m)
Ihm
Seinem
Seiner
Seinen


3. Person Singular (f)
Ihr
Ihrem
Ihrer
Ihren

3. Person Singular (n)
Ihm
Seinem
Seiner
Seinen
1. Person Plural
Uns
Unserem
Unserer
Unseren
2. Person Plural
Euch
Eurem
Eurer
Euren
3. Person Plural,
2. Person Singular (formal)
Ihr, Ihr
Ihrem
Ihrer
Ihren


Catatan: Beberapa preposisi dan kata kerja membutuhkan Dativ:

Präpositionen: aus, aus … heraus, außer, bei, dank, gegenüber, mit, nach, seit, von, von … aus, zu, bis zu, zufolge …

Verben: antworten, zuhören, zustimmen, widersprechen, glauben, vertrauen, folgen, helfen, gratulieren, danken, gehorchen, verzeihen, gehören, gefallen, leidtun, wehtun, liegen (+ Präposition + Ort), sitzen (+ Präposition + Ort), stehen (+ Präposition + Ort)

Einige Verben und Präpositionen können im Dativ und im Akkusativ genutzt werden. Der Dativ kommt zum Einsatz, wenn nach einer Position gefragt wird (wo?)

Verben: hängen, stecken
Präpositionen: an, auf, hinter, in, neben, über, unter, vor, zwischen.


 Kasus ke-4: Akkusativ

Akkusativ adalah kasus keempat dalam tata bahasa Jerman.  Akusatif digunakan sesuai dengan preposisi dan kata kerja tertentu.  Objek kalimat dapat ditemukan dalam Akkusativ (Objek Akkusativ).  Hal ini juga disebut sebagai Kasus IV atau Kasus "Wen".  Dativ dan Akkusativ sebagian identik.

Hal itu bisa ditentukan dengan pertanyaan "oleh siapa atau apa?".  Untuk ini kami memilih kata benda dari kalimat apa pun dan mencoba menanyakannya "oleh siapa / apa".  Jika ini berhasil, maka kata benda dalam Kasus IV.

Das Mädchen sucht ihren Bruder.
Wen oder was sucht das Mädchen? Ihren Bruder!


Jika ada kata benda dalam Akkusativ, elemen kalimat terkait harus dideklinasi.  Kata sandang (artikel) dan kata ganti beradaptasi dengan kata benda dalam akusatif sebagai berikut:

 Artikel dan kata sifat dalam Akkusativ




Bestimmter Artikel
Unbestimmter Artikel
Possessivartikel (ihr..)
Kein Artikel
Maskulin
(männlich)
den lieben Vater
einen lieben Vater
ihren lieben Vater
lieben Vater
Feminin
(weiblich)
die liebe Mutter
eine liebe Mutter
ihre liebe Mutter
liebe Mutter
Neutral
(sächlich)
das liebe Kind
ein liebes Kind
ihr liebes Kind
liebes Kind
Plural
(mehrzahl)
die lieben Männer
-
keine lieben Männer
ihre lieben Männer
liebe Männer






Personalpronomen
Possessivpronomen
(Begleiter, Ersatz)
maskulin,
neutral
feminin, plural
1.  Singular
Mich
Meinen
Mein
Meine
2. Person Singular (informal)
Dich
Deinen
Dein
Deine


3. Person singular (m)
Ihn
Seinen
Sein
Seine


3. Person Singular (f)
Sie
Ihren
Ihr
Ihre

3. Person Singular (n)
Es
Seinen
Sein
Seine
1. Person Plural
Uns
Unseren
Unser
Unsere
2. Person Plural
Euch
Euren
Euer
Eure
3. Person Plural,
2. Person Singular (formal)
Sie, Sie
Ihren
Ihr
Ihre


Beberapa ungkapan dalam Akkusativ:


Catatan: Beberapa preposisi dan kata kerja membutuhkan Akkusativ.

Preposisi: durch, … entlang, für, gegen, ohne, um

Kata kerja: bestellen, besuchen, bezahlen, buchen, essen, haben, besitzen, tragen, kaufen, verkaufen, treffen, kennen, hören, sehen, verstehen, fragen, vergessen, lesen, schreiben, zählen, lernen, trinken, rauchen, verstecken, suchen, finden, legen (+ Präposition), setzen (+ Präposition), stellen (+ Präposition)

Beberapa kata kerja dan preposisi dapat digunakan dalam Dativ dan Akkusativ.  Dalam pengaruh preposisi misalnya, Akkusativ digunakan ketika arah ditanyakan (ke mana?), sedangkan jika ditambahkan dengan Dativ, maka penggunaan pertanyaannya adalah mengenai posisi atau tempat (di mana?).

Kata kerja: hängen, stecken

Preposisi: an, auf, hinter, in, neben, über, unter, vor, zwischen



Urutan kasus dalam bahasa Jerman

Kasus dalam bahasa Jerman tidak dikenakan aturan tetap.  Umumnya, kasus diberikan dalam urutan Nominativ, Genitiv, dativ, dan Akkusativ.  Urutan hasil kasus ini adalah 1, 2, 3 dan 4.  Namun, ada tata bahasa yang mengikuti sistem yang berbeda dan mengatur kasus secara berbeda.

Pada dasarnya, urutan kasus didasarkan pada tata bahasa Latin dan tidak diperbaiki oleh aturan tetap atau sebenarnya sangat kaku.  Ini berarti bahwa rangkaian Nominativ, Genitiv, Dativ, dan Akkusativ hanya didasarkan pada tradisi tata bahasa dan tidak perlu diatur karena masuk akal dalam bahasa Jerman.  Itulah sebabnya ada beberapa tata bahasa yang menyajikannya secara berbeda.

Atau, urutan Nominativ, Akkusativ, Dativ, dan Genitiv biasanya disarankan. Alasan untuk ini adalah bahwa Nominativ dan Akkusativ sering dibentuk hampir identik atau sangat mirip.  Hal ini kontras dengan Genitiv, yang sangat berbeda dari Nominativ.  Urutan kasus ini masuk akal dari sudut pandang teknis.

Nah, setelah mendengar penjelasan tadi, mari kita simpulkan materi kasus ini, ya!
.
.
.

Ada 4 kasus dalam bahasa Jerman.  Mereka ialah Nominativ, Genitiv, Dativ, dan Akkusativ (dalam bahasa lain, misalnya, masih ada yang Vokativ dan Ablativ. Namun, keduanya tidak digunakan dalam bahasa Jerman.).

Keempat kasus tersebut menggambarkan hubungan antara kata benda dengan elemen-elemen lain dari kalimat.  Sebuah kalimat, komponen yang tidak disesuaikan dengan kasus, biasanya tidak dapat dimengerti.

Kata benda, kata sandang (artikel) dan kata ganti disesuaikan dengan kasus masing-masing.  Penyesuaian ini disebut deklinasi.  Akhir daripada masing-masing kata berubah sesuai kebutuhannya.


Comments